Assalamualaikum wr.wb.

Perkenalkan saya Etin Setiyawati Puji Rahayu, Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7. Saya akan menuliskan Koneksi Antar Materi setelah mempelajari modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin. Tulisan ini merupakan bagian dari tugas Pendidikan Guru Penggerak. 

semoga bermanfaat bagi para pembaca. 

selamat menikmati. 


  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?


Pratap Triloka KHD, yaitu :

Ing Ngarso Sung Tulodho memiliki pengertian bahwa didepan guru harus mampu menjadi contoh tauladan bagi muridnya, baik sikap perbuatan maupun pola pikirnya.

Ing Madya Mangun Karsa, Artinya Ketika berada ditengah tengah murid, guru senantiasa memberi inspirasi dan motivasi bagi murid. Mempererat hubungan, menstimulus terciptanya karsa dan ide didalam prosen pembelajaran

Tut Wuri Handayani artinya, ketika di belakang, guru dapat memberi kepercayaan murid dan  mendorong potensi yang dimiliki murid dalam menemukan bakat dan kodratnya.

Pratap Triloka hendaknya menjadi pegangan bagi para pendidik untuk menyadari bahwa setiap anak memiliki kodratnya masing masing dan pendidik hanya perlu menuntun dan menebalkan segala yang baik yang ada pada diri murid. Pendidik menjadi pamong untuk mengarahkan murid dalam menemukan kemerdekaannya dalam belajar sehingga akan berdampak pada pengambilaln keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Pendidik sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya menrapkan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid dengan menerapkan 4 paradigma dilemma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah panduan dalam pengambilan dan pengujian keputusan.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?


Untuk membuat keputusan yang tepat diperlukan prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan, yaitu :

·       Berpikir berbasis hasil akhir (End-Based Thinking)

·       Berpikir berbasis peraturan(Rule-Based Thinking)

·       Berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking)

Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri pendidik akan memberi pengaruh pada pembentukan karakter murid serta dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan yang tepat pendidik perlu memperhatikan nilai nilai kebajikan, prinsip dasar pengambilan keputusan, pendekatan dan Langkah Langkah yang tepat sehingga dapat diterima oleh semua pihak, dan harus berpihak pada kebaikan murid.

 

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Selama proses pembelajaran modul 3.1 yaitu materi pengambilan keputusan berbasis nilai nilai kebajikan sebagai pemimpin, penulis merasakan bahwa kegiatan coaching (pendampingan) sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam kaitannya proses pembelajaran di sekolah Bersama murid. penulis lebih hati hati dalam membuat keputusan agar berpihak pada murid, sesuai dengan nilai nilai kebajikan, dapat dipertanggung jawabkan dan memberi manfaat bagi banyak orang.

Pendekatan coaching penting dilaksanakan oleh pendidik dalam menggali potensi murid. secara tidak langsung murid juga dapat mengatasi masalah atau kesulitan yang di hadapi dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari hari mereka. Kegiatan coaching juga membantu pendidik sebagai pemimpin pembelajaran, untuk memaksimalkan potensi dirinya dalam memecahkan masalah. Bagaimana mengidentifikasi permasalahan, menggali pilihan pilihan penyelesaian sehingga diharapkan keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik dan tepat serta berpihak pada murid.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Aspek sosial emosional akan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sehingga sebagai pemimpin pembelajaran, guru hendaknya memahami dan memiliki kompetensi sosial emosional, seperti kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial serta keputusan yang diambil berdasarkan kesadaran penuh. Pengambilan keputusan yang diambil dengan kesaadaran penuh diharapkan menjadi keputusan yang tepat. Hasil dari proses dan Langkah Langkah yang tepat dengan menyadari akan resiko dan konsekuensi setelah keputusan diambil. Sebuah keputusan dari permasalahan dilemma etika memungkinkan tidak akan memuaskan semua pihak, namun yang perlu diutamakan adalah keberpihakan kepada murid yang berdasarkan nilai nilai kebajikan.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang focus pada masalah moral dan etika, hendaknya didasarkan pada nilai nilai kebajikan. Beberapa hal yang perlu dipahami oleh pendidik/guru sebagai pemimpin pembelajaran antara lain :

1.    Pendidik memahami sepenuhnya permasalahan yang dihadapi merupakan dilemma etika atau bujukan moral.

2.    Dengan pendampingan coaching, pendidik mampu menuntun murid untuk mengenali potensi dirinya sehingga mereka mampu menyelesaikan masalah dengan mengambil keputusan yang tepat.

3.    Nilai nilai yang tertanam dalam diri pendidik, yaitu mandiri, kolaboratif, inovatif, releksi menjadi pondasi pendidik dalam mengambil keputusan yang bertanggungjawab.

4.    Pendidik hendaknya menerapkan Langkah Langkah dan pengujian dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.


Pengambilan keputusan yang tepat, tentu akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Bagaimana caranya? Tentu dalam mengambil keputusan dari suatu kasus, maka pendidik harus mampu mengenali lebih dahulu, apakah kasus atau permasalahan yang terjadi merupakan dilemma etika ataukah bujukan moral dengan menggunakan langkah langkah pengujian.

Jika kasus tersebut merupakan dilemma etika maka pendidik hendaknya menganalisa pengambilan keputusan berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusaan.

Jika kasus merupakan bujukan moral maka pendidik haruslah memilih hal yang benar sesuai dengan nilai nilai kebajikan.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika dan kaitannya dengan perubahan paradigma antara lain :

1.    Perbedaan sudut pandang pihak pihak yang terlibat sehingga perlu saling memahami atau menyamakan sudut pandang.

2.    Perlu adanya usaha bersama dalam menerima perubahan paradigma baru dalam melihat masalah murid. Hal ini didasarkan pada masih ada guru/pendidik yang belum mau menerima perubahan paradigma baru tersebut.

3.    Pengambilan keputusan yang terburu buru, sehingga belum menghasilkan keputusan yang tepat. Atau keputusan yang terlalu lama sehingga sudah tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

 

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Banyak sekali pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran yang memerdekakan murid murid. Ketika kita / guru mengambil keputusan memperhatikan 4 paraadigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, maka dapat dipastikan keputusan yang diambil akan berdampak baik kepada murid. Karena pada prinsipnyah tujuan pembelajaran adalah membawa keselamatan dan kebahagiaan pada murid.

 

Pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda beda, tentunya dengan pembelajaran yang berdifferensiasi. Pendidik hendaknya memerdekakan murid dalam belajar. Dengan melakukan pendekatan coaching diharapkan setiap murid menjadi pembelajar sepanjang hayat, sesuai dengan kodrat mereka masing masing.

 

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Pengambilan keputusan seorang pendidik sebagai pemimpin pembelajaran harus benar benar memperhatikan kebutuhan belajar murid, menggali potensi yang ada dalam diri murid, menuntun murid untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan mampu menciptakan well being bagi murid murid untuk masa depannya.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran tidak bisa dipisahkan dengan pembelajaran yang memerdekakan murid. Sesuai dengan tujuan Pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan bertujuan menuntun segala kodrat anak yang bertujuan utnuk keselamatan dan kebahagiaan setinggi tingginya baik utnuk dirinya sendiri, maupun masyarakat.

Seorang pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran hendaknya mampu memahami kebutuhan belajar murid serta mampu mengimplementasikan kompetensi sosial dan emosional untuk murid. Implementasi KSE dapat dilakukan dengan pengajaran ekplisit/integrasi praktik mengajar guru dan kurikulum/akademik atau penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah. KSE yang dapat dikembangkan yaitu kesadran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

 

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Konsep pada modul 3.1

1.    Pemahaman mengenai pemasalahan yang merupakan dilemma etika dan bujukan moral

2.    4 paradigma :

-       Individu lawan kelompok

-       Rasa keadillan lawlan rasa kasihan

-       Kebenaran lawan kesetiaan

-       Jangka pendek lawan jangka panjang

3.    Penerapan 3 prinsip pengambilan keputusan :

-       Berpikir berbasis hasil akhir,

-       Berpikir berbasis peraturan

-       Berpikir berbasis rasa peduli

 

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, penulis pernah mengambil keputusan dengan situasi dilemma etika (rasa keadilan lawan rasa kasihan). Keputusan yang saya ambil sudah tepat, karena melalui pertimbangan beberapa pihak termasuk kepala sekolah.

Setelah mempelajari modul 3.1, penulis dengan lebih percayah diri menganalisis permasalahan dengan lebih baik. Dengan mengimplementasikan 9 langkah pengambilaln dan pengujian keputusan.

 

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul ini penulis merasa menjadi lebih memahami cara mengambil keputusan yang baik. Penulis belajar mengambil keputusan engan menerapkan  dan menggunakan 4 paradigma berpikir, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai seorang individu maupun sebagai seorang pemimpin pembelajaran, modul 3.1 ini sangat bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari maupun dalam pembelajaran di kelas/sekolah. Karena setiap saat, selalu ada suatu kasus/masalah ataupun hal yang perlu dipertimbangkan sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan nilai nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabnkan.



Demikian Koneksi Antar materi yang saya buat semoga bermanfaat.